Nama :
Haifah Fauziah
NIM : 126738
BAHTRA
2012/C
Wacana Lisan dan Tulisan
Berdasarka sifat dan jenis pemakaiannya,,wacana dapat dibedakan menjadi
wacana monolog, wacana dialog, dan wacana polilog.
a. Wacana
monolog (monologue discourse)
Adalah
wacana yang disampaikan oleh seorang diri tanpa melibatkan orang lain untuk
ikut berpartisipasi secara langsung. Wacana monolog bersifat searah dan
termasuk komunikasi tidak interaktif (noninteractive
communication). Wacana monolog terjadi seperti pada orasi ilmiah, khotbah,
dan penyampaian visi dan misi.
b. Wacana
dialog (dialogue discourse)
Adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang secara
langsung. Wacana dialog bersifat dua arah, dan masing-masing partisipan secara
aktif ikut berperan didalam komunikasi, sehingga disebut komunikasi interaktif
(interactive communication). Wacana dialog terjadi seperti pada peristiwa
diskusi, musyawarah, pembicaraan telepon, Tanya jawab, dan teks drama.
c. Wacana
polilog
Adalah pembicaraan atau percakapan yang melibatkan
partisipan pembicaraan lebih dari dua orang penutur. Partisipan yang terlibat
dalam pembicaraan semuanya berperan aktif dan langsung dalam komunikasi. Wacana
polilog terjadi seperti pada peristiwa musyawarah, diskusi, atau debat, dan
teks drama.
4) Wacana
Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan Bebtuknya, wacana dapat
diklasifikasikan menjadi wacana prosa, puisi, dan drama.
a.
Wacana Prosa
Adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk prosa (dalam
bahasa jawa disebut gancaran). Wacana berbentuk prosa dapat berupa wacana tulis
dan lisan. Contoh wacana prosa tulis misalnya cerita pendek (cerpen), cerita
bersambung (cerbung), artikel, novel, dan undang-undang, sedangkan contoh wacan
prosa lisan misalnya pidato, khotbah, dan kuliah.
b. Wacana Puisi
Adalah
wacana yang disampaikan dalam bentuk puisi (dalam bahasa jawa disebut
geguritan). Wacana berbentuk puisi juga dapat berupa wacana tulis dan lisan.
Puisi dan syair adalah contoh jenis wacana puisi tulis, sedangkan puitisasi
atau puisi yang dideklamasikan dan lagu-lagu merupakan contoh jenis wacana
puisi lisan.
c.
Wacana Drama
Adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk drama, dalam
bentuk dilog, baik berupa wacana tulis maupun wacana lisan. Bentuk wacan drama
tulis terdapat pada naskah-naskah atau teks-teks drama atau naskah sandiwara,
sedangkan bentuk wacana drama lisan terdapat pada pemakaian bahasa dalam
peristiwa pementasan drama, yakni percakapan antar tokoh dalam drama.
Dilihat dari sudut
pandang tujuan berkomunikasi, dikenal ada wacana dekripsi, eksposisi,
argumentasi, persuasi, dan narasi. Wacana deskripsi bertujuan membentuk suatu
citra (imajinasi) tentang sesuatu hal pada penerima pesan. Aspek kejiwaan yang
dapat mencerna wacana narasi adalah emosi. Sedangkan wacana eksposisi bertujuan
untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima agar yang bersangkutan
memahaminya. Wacana eksposisi dapat berisi konsep-konsep dan logika yang harus
diikuti oleh penerima pesan. Oleh sebab itu, untuk memahami wacana eksposisi
diperlukan proses berpikir. Wacana argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca
atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang
didasarkan pada pertimbangan logika maupun emosional. Untuk mempertahankan
argumen diperlukan bukti yang mendukung. Wacana persuasi bertujuan mempengaruhi
penerima pesan agar melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penyampai pesan.
Untuk mernpengaruhi ini, digunakan segala upaya yang memungkinkan penerima
pesan terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang
menggunakan alasan yang tidak rasional. Wacana narasi merupakan satu jenis
wacana yang berisi cerita. Oleh karena itu, unsur-unsur yang biasa ada dalam
narasi adalah unsur waktu, pelaku, dan peristiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar