Nama :
Haifah Fauziah
NIM : 126738
BAHTRA
2012/C
Kohesi dan Koherensi
1.
KOHESI
Ialah keserasian hubungan antar
unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Kohesi mengacu pada aspek
bentuk atau aspek formal bahasa, dan wacana itu terdiri dari kalimat-kalimat.
− Pengertian kohesi
menurut beberapa tokoh :
a. Tarigan (1987 : 96 )
Kohesi atau kepaduan wacana menurut
aspek formal bahasa dalam wacana.
b. Gutwinsky dalam Tarigan (1987 : 97 )
Kohesi atau kepaduan wacana ialah
hubungan antar kalimat didalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal
Maupin dalm strata leksikal tertentu.
c. Halliday dan Hasan dalam Tarigan
(1987 : 97 )
Dalam kohesi menggunakan penanda
yang dipakai untuk menandai kohesif.
Penanda yang digunakan untuk mencapai
kekohesifan wacana ialah sebagai berikut :
1) Pronomina
Disebut juga kata ganti.dalam bahasa
Indonesia kata ganti terdiri
dari :
a. Kata ganti diri
Dalam bahasa Indonesia meliputi :
kulo, aku, kami, kita, engkau, kau, kamu, kalian, anda, ia, dan mereka.
b. Kata ganti petunjuk
Dalam bahasa Indonesia meliputi :
ini, itu, di sana, di situ, di sini, sana, sini, dan ke sana.
c. Kata ganti penanya
Dalam bahasa Indonesia meliputi :
apa, siapa, dimana, dan mana.
d. Kata ganti penghubung
Dalam bahasa Indonesia meliputi :
yang
e. Kata ganti tak tentu
Dalam bahasa Indonesia meliputi :
siapa-siapa, masing-masing, sesuatu.
2) Substitusi
Merupakan hubungan gramatikal, lebih
bersifat hubungan makna dan kata.
Ø Macam-macam sifat substitusi dalam
bahasa Indonesia :
a.nominal
b. verbal
c. klausal
d. campuran
misalnya : satu, sama, seperti, itu,
sedemikian rupa, demikian pula, melakukan hal yang sama.
3) Elipsis
Ialah peniadaan kata yang wujud
asalnya dapat diramalkan dari konteks luar bahasa.
Ø Macam-macam ellipsis :
a. Nominal
b. Verbal
c. Klausal
4) Konjungsi
Digunakan untuk menggunakan kata
dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau paragraph dengan
paragfraf.
Ø Macam-macam konjungsi dalam bahasa
Indonesia :
a. Konjungsi adversativef : tetapi,
namun
b. Konjungsi
kausal : sebab, karena
c. Konjungsi
koordinatif : dan, atau, tetapi
d. Konjungsi korelatif
: entah, baik, maupun
e. Konjungsi subordinatif :
meskipun, kalau, bahwa
f. Konjungsi
temporal : sebelum, sesudah
5) Leksikal
Diperoleh dengan cara memilih
kosakata yang serasi, misalnya pengulangan kata yang sama, sinonim, antonym,
hiponim, kolokasi, dan ekuivalen.
2. KOHERENSI
Ialah pengaturan secara rapi
kenyataan dan gagasan,fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga
mudah memahami pesan yang dihubungkan.
Ø Macam-macam penanda koherensi antara
lain :
a.
Penambahan (aditif )
Penandaan
koherensi yang bersifat aditf atau berupa penambahan antara lain : dan, juga,
selanjutnya, lagi pula, serta.
b. Rentetan (seri )
Penandaan
koherensi yang berupa rentetyan atau seri adalah pertama, kedua,…, berikut,
kemudian, selanjutnya, akhirnya.
c.
Keseluruhan ke sebagian
Yaitu
pembicaraan atau tulisan yang dimulai dari keseluruhan, baru kemudian beralih
atau memperkenalkan bagian-bagiannya.
d. Kelas ke anggota
Penanda
koherensi ialah dengan menyebutkan bagian
yang umum menuju ke bagian-bagian lebih khusus.
e.
Penekanan
Frasa
yang memberikan penekanan terhadap kalimat sebelumnya ataupun kalimat
sesudahnya.
f.
Perbandingan (Komparasi )
Penanda
koherensi berupa sama halnya, hal serupa, hal yang sama, seperti.
g. Pertentangan (Kontras )
Penanda
koherensi berupa tetapi, taoi, meskipun, sebaliknya, namun, walaupun, dan namun
demikian.
h. Hasil (Simpulan )
Penanda
koherensi ini ialah kata atau frasa yang mengacu pada simpulan.
i.
Contoh (Misal )
Penanda
ini berupa umpamanya, misalnya, contohnya.
j.
Kesejajaran (Paralel )
k. Tempat (Lokasi )
Penanda
koherensi ini antara lain : di sini, di sana, di rumah, dll
l.
Waktu (Kala )
Penanda
koherensi ini antara lain : mula-mula, sementara itu, tidak lama kemudian,
ketika itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar