Rabu, 10 Juni 2015

Review wacana deskripsi, eksposisi, narasi , argumentasi dan persuasi

Nama : Haifah Fauziah
NIM    : 126738
BAHTRA 2012/C

Wacana Narasi,  Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi Dan Persuasi

a)   Narasi
adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat seseorang), otobiografi/riwayat hidup seseorang yang ditulisnya sendiri, atau kisah pengalaman. Narasi seperti ini disebut dengan narasi ekspositoris. Narasi bisa juga berisi cerita khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya terdapat pada cerita novel atau cerpen. Narasi ini disebut dengan narasiimajinatif.
·         Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah:
(1) kejadian,
(2) tokoh,
(3) konflik,
(4) alur/plot.
(5) latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.

Narasi diuraikan dalam bentuk penceritaan yang ditandai oleh adanya uraian secara kronologis (urutan waktu). Penggunaan kata hubung yang menyatakan waktu atau urutan, seperti lalu, selanjutnya, keesokan harinya, atau setahun kemudian kerap dipergunakan.
·         Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut.
(1) menentukan tema cerita
(2) menentukan tujuan
(3) mendaftarkan topik atau gagasan pokok
(4) menyusun gagasan pokok menjadi kerangka karangan
secara kronologis atau urutan   waktu.
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.
Contoh wacana narasi
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

b)   Deskripsi
adalah karangan yang menggambarkansuatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan dan pengalamanpenulisnya. Tujuannya adalah pembaca memperoleh kesan atau citraansesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulis sehinggaseolah-olah pembaca yang melihat, merasakan, dan mengalami sendiriobyek tersebut. Untuk mencapai kesan yang sempurna, penulis deskripsi merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.
·         Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu sebagai berikut.
a.  Deskripsi Imajinatif/Impresionis ialah deskripsi yang menggambarkanobjek benda     sesuai kesan/imajinasi si penulis.
Contoh deskripsi imajinatif
Salju tipis melapis rumput,  putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
b. Deskripsi faktual/ekspositoris ialah deskripsi yang menggambarkan objek berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang dilihat.
Contoh deskripsi faktual
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

·         Tahapan menulis karangan deskripsi, yaitu:
(1) menentukan objek pengamatan
(2) menentukan tujuan
(3) mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan
(4) menyusun kerangka karangan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.

c)    Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalahmakalah untuk seminar, simposium, atau penataran.
Untuk mendukung akurasi pemaparannya, pengarang eksposisi sering menyertakan bentuk-bentuk nonverbal seperti grafik, diagram,tabel, atau bagan dalam karangannya. Pemaparan dalam eksposisi dapatberbentuk uraian proses, tahapan, cara kerja, dan sebagainya dengan pola pengembangan ilustrasi, definisi, dan klasifikasi.
·         Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut.
(1) menentukan objek pengamatan,
(2) menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi,
(3) mengumpulkan data atau bahan,
(4) menyusun kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.
Contoh wacana eksposisi
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan  sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.

d)   Argumentasi
Karangan argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Karangan argumentasi dapat juga berisi tanggapan atau sanggahan terhadap suatu pendapat dengan memaparkan alasan-alasan yang rasionaldan logis.
·         Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.
(1) menentukan tema atau topik permasalahan,
(2) merumuskan tujuan penulisan,
(3) mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti,
fakta, atau pernyataan yang mendukung,
(4) menyusun kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.
Contoh wacana argumentasi
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
e)    Persuasi
            Bertujuan untuk memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap balasan berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
·         Ciri-ciri wacana persuasi
-          Harus menimbulakan kepercayaan pada pendengar / pembacanya.
-          Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
-          Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara, pembicara / penulis dan yang diajak berbicara / pembaca.
-          Harus menghindari konflik ( baik dalam pemikiran pembaca atau sesama pembaca ) agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
-          Harus ada data dan fakta secukupnya untuk mendukung ajakan.
·         Langkah menyusun wacana persuasi
-          Menentukan topik / tema
-          Merumuskan tujuan
-          Mengumpulkan data dari berbagai sumber
-          Menyusun kerangka karangan
-          Mengembangkan kerangka karangan menjadi kerangka persuasi
·         Yang tergolong kedalam Wacana Persuasi :
-          Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan.
-          Bentuk tulisan berupa iklan dan selembaran.
-          Bentuk elektronik, misalnya iklan di tv, bioskop, dan internet.
·         Keefektifan kalimat dari Wacana Persuasi
-          Dapat merubah pola pikir oranglain secara cepat.
-          Menyampaikan ajakan di berbagai media / cara.
-          Efektif dalam mengajak perubahan dalam jumlah banyak.
-          Baik digunakan dalam hal politik, advertisi, dan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar