Nama :
Haifah Fauziah
NIM : 126738
BAHTRA
2012/C
Wacana Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi Dan
Persuasi
a) Narasi
adalah cerita yang didasarkan
pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berisi fakta,
misalnya biografi (riwayat seseorang), otobiografi/riwayat hidup seseorang yang
ditulisnya sendiri, atau kisah pengalaman. Narasi seperti ini disebut dengan narasi
ekspositoris. Narasi bisa juga berisi cerita khayal/fiksi atau
rekaan seperti yang biasanya terdapat pada cerita novel atau cerpen. Narasi ini
disebut dengan narasiimajinatif.
·
Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah:
(1) kejadian,
(2) tokoh,
(3) konflik,
(4) alur/plot.
(5) latar yang terdiri atas latar
waktu, tempat, dan suasana.
Narasi diuraikan dalam bentuk
penceritaan yang ditandai oleh adanya uraian secara kronologis (urutan waktu).
Penggunaan kata hubung yang menyatakan waktu atau urutan, seperti lalu,
selanjutnya, keesokan harinya, atau setahun kemudian kerap
dipergunakan.
·
Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut.
(1) menentukan tema cerita
(2) menentukan tujuan
(3) mendaftarkan topik atau
gagasan pokok
(4) menyusun gagasan pokok
menjadi kerangka karangan
secara kronologis atau
urutan waktu.
(5) mengembangkan kerangka
menjadi karangan.
Contoh wacana narasi
Aku tersenyum sambil mengayunkan
langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku
bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.Wangi kayu cadar yang
terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang
kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di
hadapanku, akankah kurindui juga?
b) Deskripsi
adalah karangan yang
menggambarkansuatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan dan
pengalamanpenulisnya. Tujuannya adalah pembaca memperoleh kesan atau
citraansesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulis
sehinggaseolah-olah pembaca yang melihat, merasakan, dan mengalami sendiriobyek
tersebut. Untuk mencapai kesan yang sempurna, penulis deskripsi merinci objek
dengan kesan, fakta, dan citraan.
·
Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Deskripsi Imajinatif/Impresionis
ialah deskripsi yang menggambarkanobjek benda sesuai kesan/imajinasi si penulis.
Contoh deskripsi imajinatif
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke
ranting yang lain.
b. Deskripsi faktual/ekspositoris ialah deskripsi yang menggambarkan objek
berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang dilihat.
Contoh deskripsi faktual
Hampir semua pelosok Mentawai
indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini
menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek
aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung
Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan
penelitian dan objek wisata.
·
Tahapan menulis karangan
deskripsi, yaitu:
(1) menentukan objek pengamatan
(2) menentukan tujuan
(3) mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan
(4) menyusun kerangka karangan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.
c) Eksposisi
Karangan eksposisi adalah
karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan)
sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada
pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah
seperti artikel ilmiah, makalahmakalah untuk seminar, simposium, atau
penataran.
Untuk mendukung akurasi
pemaparannya, pengarang eksposisi sering menyertakan bentuk-bentuk nonverbal
seperti grafik, diagram,tabel, atau bagan dalam karangannya. Pemaparan dalam
eksposisi dapatberbentuk uraian proses, tahapan, cara kerja, dan sebagainya
dengan pola pengembangan ilustrasi, definisi, dan klasifikasi.
·
Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut.
(1) menentukan objek pengamatan,
(2) menentukan tujuan dan pola
penyajian eksposisi,
(3) mengumpulkan data atau bahan,
(4) menyusun kerangka karangan,
dan
(5) mengembangkan kerangka
menjadi karangan.
Contoh wacana eksposisi
Pada dasarnya pekerjaan akuntan
mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi,
pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi
akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
d) Argumentasi
Karangan argumentasi ialah
karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang
disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis.
Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
pendapat pengarang. Karangan argumentasi dapat juga berisi tanggapan atau
sanggahan terhadap suatu pendapat dengan memaparkan alasan-alasan yang
rasionaldan logis.
·
Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.
(1) menentukan tema atau topik
permasalahan,
(2) merumuskan tujuan penulisan,
(3) mengumpulkan data atau bahan
berupa: bukti-bukti,
fakta, atau pernyataan yang
mendukung,
(4) menyusun kerangka karangan,
dan
(5) mengembangkan kerangka
menjadi karangan.
Contoh wacana argumentasi
Jiwa kepahlawanan harus
senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.
Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan
berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar,
bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama.
Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai
bidang.
e) Persuasi
Bertujuan untuk
memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak
pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga
pembaca bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan
masyarakat. Dalam
persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap balasan berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
·
Ciri-ciri
wacana persuasi
-
Harus menimbulakan kepercayaan pada
pendengar / pembacanya.
-
Bertolak atas pendirian bahwa
pikiran manusia dapat diubah.
-
Harus menciptakan persesuaian
melalui kepercayaan antara, pembicara / penulis dan yang diajak berbicara /
pembaca.
-
Harus menghindari konflik ( baik
dalam pemikiran pembaca atau sesama pembaca ) agar kepercayaan tidak hilang dan
tujuan tercapai.
-
Harus ada data dan fakta secukupnya
untuk mendukung ajakan.
·
Langkah
menyusun wacana persuasi
-
Menentukan topik / tema
-
Merumuskan tujuan
-
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
-
Menyusun kerangka karangan
-
Mengembangkan kerangka karangan menjadi kerangka persuasi
·
Yang tergolong kedalam Wacana Persuasi :
-
Bentuk pidato, misalnya propaganda,
kampanye lisan.
-
Bentuk tulisan berupa iklan dan
selembaran.
-
Bentuk elektronik, misalnya iklan di
tv, bioskop, dan internet.
·
Keefektifan kalimat dari Wacana Persuasi
-
Dapat merubah pola pikir oranglain
secara cepat.
-
Menyampaikan ajakan di berbagai
media / cara.
-
Efektif dalam mengajak perubahan
dalam jumlah banyak.
-
Baik digunakan dalam hal politik,
advertisi, dan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar