Nama :
Haifah Fauziah
NIM : 126738
BAHTRA
2012/C
Analisis Wacana Berdasarkan Para
Ahli
Pengertian Analisis Wacana
Istilah wacana
digunakan oleh para linguis Indonesia sebagai terjemahan dari istilah bahasa
Inggris discourse. Dari istilah wacana itu lahirlah istilah analisis
wacana (discourse analysis).
Pengertian analisis
wacana dikemukakan oleh beberapa ahli. Pada umumnya para ahi
mengemukakan, pengertian analisis wacana melalui cara membandingkan
dengan batasan wacana. Beberapa ahli menyebutkan bahwa batasan pengertian
analisis wacana adalah analisis atas bahasa yang digunakan atau bahasa dalam
konteks sosial pemakaian bahasa.
Stubbs di dalam
Discourse Analysis: The Sociolinguistic Analysis of Natural Language
(1984:1) mengemukakan pendapatnya tentang analisis wacana, sebagaimana berikut
ini.
“ (Analisis
wacana) merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas klausa dan
kalimat, dan karenanya juga mengkaji satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas.
Seperti pertukaran percakapan atau bahasa tulu\is. Konsekuensinya, analisis
wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial,
khususnya interaksi antarpenutur”.
Selanjutnya
Stubbs (1984: 7) menyatakan “However, it has become increasingly clear that
a coherent view of language, ingluding syntax must take account of discourse
phenomena”. Analisis wacana menggunakan aturan-aturan atau batasan-batasan
bahasa. Aturan-aturan itu termasuk sintaksis atau tata kalimat dan harus
memperhatikan fenomena dari wacana.
Senada dengan yang diungkapkan oleh H. Douglas Brown seperti yang dikutip ulang
oleh Sarwiji (2008: 146) bahwa komunikasi sulit kita laksanakan tanpa adanya
hubungan-hubungan wacana yang merupakan hubungan antarkalimat dan suprakalimat
(suprasentensial) dan tanpa adanya konteks.
Brown and Yule ( 1996: 1) menjelaskan bahwa the analysis of discourse is,
necessarily, the analysis of language in use. Sependapat dengan Brown and
Yule, Nunan( 1993:7) berpendapat bahwa discourse analysis involves the study
of language in use. The esertion here is the analysis of discourse involves the
analysis of language use. Norman (1997: 7) mengemukakan bahwa discourse
is use of language seen as a form of social practice, and discourse analysis of
how textwork within sociocultural practice.
Sejalan dengan beberapa pendapat diatas, Sarwiji Suwandi( 2008: 145)
mengemukakan bahwa analisis wacana pada hakikatnya merupakan kajian tentang
fungsi bahasa atau penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi.
Sedangkan Cook mengemukakan bahwa analisis wacana berhubungan dengan pengkajian
koherensi. Cook( 1997: 6) menjelaskan bahwa the search for what gives
discourse coherence is discourse analysis.
Tentang fokus kajian analisis wacana, McCharthy (1997: 5) menyertakan konteks dalam telaah
wacana. Ia menyebutkan bahwa discourse analysis is concerned with
the study of the relationship between language and the context which it
is use. Pada buku yang lain, McCharthy(1990: 52) menegaskan bahwa discourse
analysis are concerned with features that connect language with the contexts in
which it is used …. Pendapat tersebut didukung oleh Nunan(1993:
7) bahwa context is an important concept in discourse analysis.
Kategori konteks bahasa yang menjadi ranah analisis wacana disebutkan pula oleh
McCharthy(1997: 5), yakni … written texts of all kinds, and spoken data,
from conversation to highly institutionalized forms to talk.
Martuik (2009.http://pustaka.ut.ac.id.) menjelaskan
bahwa dalam analisis wacana berlaku dua prinsip, yakni prinsip interpretasi
lokal dan prinsip analogi. Prinsip interpretasi lokal adalah prinsip
interpretasi berdasarkan konteks, baik konteks linguistik atau koteks maupun
konteks nonlinguistik. Konteks nonlinguistik yang merupakan konteks lokal tidak
hanya berupa tempat, tetapi juga dapat berupa waktu, ranah penggunaan wacana,
dan partisipan.Prinsip interpretasi analogi adalah prinsip interpretasi suatu
wacana berdasarkan pengalaman terdahulu yang sama atau yang sesuai.
Menurut
Stubbs (1983) analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji penggunaan bahasa di
atas kalimat atau klausa; dan oleh karenanya, analisis wacana mengkaji
satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas seperti percakapan (wacana lisan) atau
teks tulis.
Berdasarkan beberapa
pengertian analisis wacana tersebut, pengertian analisis wacana membahas
bagaimana pemakai bahasa mencerna apa yang ditulis oleh para penulis dalam
buku-buku teks, memahami apa yang disampaikan penyapa secara lisan dalam
percakapan, dan dengan
mngemukakan pula konteks yang menyertai teks. Dengan demikian analisis wacana
berupa upaya
menafsirkan suatu wacana yang tidak terjangkau oleh semantik tertentu maupun
sintaksis.